Sabtu, 11 Desember 2010

Tindakan Anda Akan Terpantul Kembali

“TINDAKAN ANDA AKAN TERPANTUL KEMBALI”

Saya tertarik dengan kisah di bawah ini.

Ada seorang raja, yang begitu jahatnya. Suatu ketika, si raja memutuskan untuk melakukan kebaikan dan ingin menjadi raja yang baik. Semua orang meragukannya sekaligus bertanya-tanya, "Apa gerangan sampai si raja ini berubah?"


Akhirnya, si raja ditanya. Apakah yang telah merubah kehidupan si Paduka?

Akhirnya, sang raja cerita bahwa,

"Saat pergi berburu ke hutan, saya melihat anjing yang berhasil menggigit seekor anak serigala sampai kakinya lumpuh. Tapi, anak srigala itu akhirnya lepas tetapi lumpuh selamanya.
Lantas, saya ikuti anjing itu. Anjing itu menggonggong kepada seorang petani. Karena kesal, si petani lantas melempar dengan batu yang akhirnya membuat si anjing itu, kakinya patah.
Namun, ketika hendak masuk ke kandang kudang, kaki si petani kemudian tertendang oleh kudanya sehingga patah juga. Setelah itu, kuda tersebut berhasil lari ke lapangan, ternyata karena buru-buru, si kuda lantas menginjak lubang dan patahlah kakinya juga"

"Nah melihat kejadian ini", kata sang Raja, "Saya menyadari: kejahatan akan berakhir dengan kejahatan"


Salah seorang Perdana Menteri, mendengar kisah sang raja dan tertawa dalam hatinya,"Paduka telah berubah dan inilah saatnya untuk menghancurkan dia". Dengan terburu-buru ia berlari menuju ke pimpinan prajurit yang siap memberontak. Saking terburu-burunya ia berlari sehingga ia terjungkal, dan kali ini yang patah...adalah lehernya!



Rekan-rekan,

Kisah ini menggugah karena sebenarnya menghadirkan pesan klise, tetapi selalu pantas untuk direnungkan lagi.

Apakah itu? Kebaikan, akan dibalas dengan kebaikan. Tetapi, kejahatan, akhirnya akan dibalas juga dengan kejahatan.

Kisah di atas menggambarkan, tatkala kita melakukan hal yang buruk. Hati-hatilah, suatu ketika, kita pun akan menerima keburukan tersebut.

Hal ini sudah seringkali kali kita dengar, tetapi sukar untuk dijadikan 'kompas' untuk mengarahkan perilaku kita.

Seorang tua yang bersikap kasar pada anaknya, tak mengherankan jika akhirnya anaknya pun ketika dewasa, jadi tidak respek kepadanya.

Seorang atasan yang tidak menghargai anak buahnya, akhirnya juga tidak akan dihargai anak buahnya.

Seorang pasangan yang tidak menghargai pasangannya di depan umum, akhirnya akan dicela pula oleh pasangannya atau bisa jadi...oleh orang lain. Dan masih banyak contoh yang lainnya.

Intinya sederhana, kita menerima balasan sesuai dengan apa yang kita lakukan.


PERTANYAAN:

- Bagaimana sikap dan kelakuan Anda kepada orang-orang yang ada di sekitar Anda? Mencela atau memberikan support?

- Bagaimana Anda mendapatkan perlakukan dari orang-orang di sekitar Anda? Coba Anda pikirkan, bisa jadi apa yang Anda alami merupakan pantulan ataupun gema dari apa yang Anda lakukan terhadap orang lain. Cobalah berpikir keras, kalau Anda mendapatkan sesuatu yang tidak menyenangkan saat ini, apakah Anda pernah melakukannya ini kepada orang lain sebelumnya?


Ingat: “APA YANG ANDA SERUKAN KE SEKELILING ANDA, AKHIRNYA AKAN TERPANTUL KE DIRI ANDA JUGA”!

(Anthony Dio Martin)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar