Jumat, 08 April 2011

Bau Mulut




7 Penyebab Bau Mulut

Penulis: Lusia Kus Anna |

KOMPAS.com - Jangan sampai pasangan kehilangan daya tarik pada Anda gara-gara bau mulut. Cari tahu penyebabnya dan temukan solusinya.

Orang yang mengalami masalah bau mulut (halitosis) umumnya tak menyadari ada gangguan, sampai ada teman yang cukup berani menyampaikannya.

Sebenarnya ada cara mudah untuk mengetes aroma mulut. Tekan jari yang bersih ke dalam mulut lalu usap air liur di belakang lidah. Diamkan beberapa saat lalu cium jari Anda. Apakah itu bau yang ingin Anda cium?

Bawang putih atau makanan dengan bau yang tajam bukan satu-satunya penyebab bau mulut. Ada 5 penyebab bau mulut lain yang wajib diketahui.

1. Bakteri
Mulut merupakan salah satu tempat yang disukai bakteri. Mikroorganisme ini bersembunyi di antara gigi dan permukaan lidah. Saat bakteri-bakteri itu berkembang biak dan menumpuk mereka akan mengeluarkan racun dan bau yang kurang sedap.

2. Tonsil
Lubang di bagian dalam tonsil (amandel) disebut crypts, merupakan salah satu biang keladi halitosis. Pada bulatan-bulatan jaringan limfe di tonsil yang membengkak sering terselip sisa makanan dan kuman sehingga menimbulkan bau tidak enak.

3. Makanan beraroma tajam
Makanan seperti bawang putih, durian, atau ikan, juga menyebabkan bau mulut, bahkan meski kita sudah menyikat gigi.

4. Kebiasaan buruk
Hindari kebiasaan buruk, seperti merokok atau minum kopi bila Anda ingin napas selalu segar.

5. Gangguan perut
Kadang kala gangguan di perut atau usus bisa menyebabkan bau mulut, terutama saat bersendawa. Diet rendah karbohidrat juga menyebabkan ketosis, pembakar lemak di tubuh yang menyebabkan bau naga.

6. Penyakit
Bau mulut juga bisa jadi pertanda adanya penyakit seperti infeksi saluran napas, infeksi sinus kronis, diabetes, gangguan ginjal, lever, dan asam refluks kronis.

7. Mulut kering
Kurang minum air dan mulut yang kering juga merupakan kontributor penyebab masalah bau mulut. Karena itulah, ketika bangun tidur di pagi hari bau mulut kita kurang sedap. Bau ini biasanya hilang setelah kita sikat gigi dan minum air.

Kenali Penyebab Bau Mulut

Editor: Anna

KOMPAS.com - Bau mulut (halitosis) dan bau badan (bromidrosis) adalah problem yang umum dialami orang. Penyebab dasarnya kebersihan gigi buruk. Namun, ada lagi penyebab lainnya.

Problem yang terjadi di daerah sekitar gigi, seperti masalah gusi, gigi berlubang atau karang gigi, bisa membuat napas jadi bau. Selain itu, gangguan penyakit lain yang sedang diderita juga bisa merambat ke timbulnya bau mulut.

Mulai dari infeksi saluran pernapasan, gangguan kelenjar ludah, gangguan pencernaan, bronkitis kronis, sinusitis, hingga diabetes. Tak ketinggalan kebiasaan yang kurang sehat. Misalnya pola makan yang salah, merokok, sering sembelit dan panas dalam, atau konsumsi alkohol.

Ritual puasa juga bisa menimbulkan "morning breath" akibat kurangnya jumlah ludah untuk mencuci bakteri di mulut.

Untuk mengatasinya:
- Lakukan check up untuk memastikan tak ada lubang pada gigi atau masalah pada gusi. Bersihkan lidah setiap hari setiap selesai menyikat gigi.

- Biasakan untuk buang air besar setiap hari.

- Minum jus setiap hari dengan dicampur psylium husk, sejenis serat yang bisa membuang racun dari usus besar.

- Minum klorofil (zat hijau dari semua yang berwarna hijau), seperti wheat grass, barley, spirulina, chorella.

- Buang sisa lendir dan toksin dalam tubuh dengan minum vitamin C. Ini juga baik untuk mencegah timbulnya problem pada gusi.

- Pastikan asupan air putih kita cukup.



4 Herbal Penangkal Bau Mulut

Editor: Asep Candra
Shutter Stock
Ilustrasi


JAKARTA, KOMPAS.com
Proses metabolisme tubuh selama bulan puasa memungkinkan munculnya persoalan bau mulut. Meski wajar, tak ada salahnya jika Anda mencoba menangkalnya dengan mengambil manfaat beragam bahan alami.

Karena bau mulut orang berpuasa bernilai pahala, sebagian orang tidak terlalu memedulikannya. Soal benarkah bau mulut cenderung meningkat pada masa puasa daripada hari biasa, sejauh ini belum ada jawaban pasti.

Cara paling mudah untuk meredam bau mulut selama berpuasa tentu saja rajin membersihkan gigi, terlebih setelah makan sahur. Parahnya, kebiasaan ini juga tidak mudah bagi sebagian orang. Selesai sahur, banyak orang malas gosok gigi, malah langsung tidur lagi. Padahal, setelah 30 menit tak makan, keasaman mulut akan meningkat karena sisa asam tidak diangkat.

Untuk menetralkan bau mulut sekaligus membuat napas lebih bersahabat selama berpuasa, Anda bisa memanfaatkan beberapa ramuan alami berikut ini.

Cengkih kurangi peradangan Dalam jurnal tanaman obat Indonesia tahun 2005 disebutkan bahwa cengkih memiliki kandungan minyak asiri (15-20 persen) dan eugenol (60). Minyak asiri ini dikembangkan oleh beberapa produsen jamu nasional sebagai bahan baku untuk ramuan tolak angin atau sebagai peluruh gas dalam perut atau masalah pencernaan lainnya.

Minyak cengkih mampu memperbaiki fungsi lambung sehingga pencernaan menjadi lebih baik. Selain itu, minyak cengkih diyakini mampu mengurangi peradangan, khususnya yang terjadi pada selaput lendir mulut dan tenggorokan sebagai salah satu pemicu timbulnya bau mulut.

Untuk mendapatkan khasiatnya sebagai obat kumur penangkal bakteri bau mulut, berikut cara meramunya:

Ambil 3-5 bunga cengkih. Seduh dengan air secukupnya lebih kurang 5 menit, lalu dinginkan. Gunakan air ini untuk berkumur.

Cara lain, ambil beberapa butir cengkih kering. Tumbuk sampai hancur, rendam dalam segelas air hangat. Setelah 30 menit, airnya dapat digunakan untuk berkumur.

Sirih kaya asiri Daun sirih dijadikan bahan utama untuk menginang karena dianggap dapat menguatkan gigi, menyembuhkan luka kecil di mulut, menghilangkan bau mulut, dan menghentikan perdarahan gusi. Tradisi masyarakat itu menggelitik para ilmuwan untuk membuktikan khasiat daun sirih secara klinis.

Dari penelitian yang dilakukan di Laboratorium Biokimia Institut Pertanian Bogor (IPB) terungkap, minyak asiri dalam daun sirih memiliki aktivitas antibakteri yang cukup besar.

Cara meramu: Cuci bersih beberapa lembar daun sirih lalu direbus dengan 1,5 gelas air. Setelah dingin, air rebusan ini digunakan untuk berkumur setelah gosok gigi.

Ambil 10-15 lembar daun sirih merah yang telah dicuci bersih, rebus dengan 400 cc (dua gelas air) hingga tersisa 200 cc, lalu saring. Selagi hangat, gunakan air untuk berkumur-kumur setelah sahur.Kayu manis samarkan bau mulut Kayu manis merupakan rempah-rempah berbentuk kulit kayu yang biasa dimanfaatkan sebagai penambah cita rasa masakan atau kue. Selain itu, herba ini juga dikenal memiliki berbagai khasiat, termasuk mengurangi bau tak sedap yang keluar dari mulut saat berpuasa.

Berkat khasiatnya itu, kayu manis dikembangkan sebagai bahan campuran permen karet, industri jamu, dan produk kecantikan. Sifat kimia kayu manis ialah hangat, pedas, wangi, dan sedikit manis. Kandungan zat kimianya antara lain minyak asiri, safrole, tanin, sinamadehide, eugenol.

Riset terbaru di Amerika Serikat menunjukkan, penggunaan kayu manis dalam permen karet dapat mengatasi masalah bau mulut. Rupanya kayu manis tidak hanya mampu menyamarkan aroma yang tak sedap, tetapi juga mengandung zat yang dapat menurunkan konsentrasi bakteri di dalam mulut.

Untuk memanfaatkan kayu manis sebagai obat kumur penghilang bakteri penyebab bau, cukup mudah. Rebus dua batang kayu manis dengan air secukupnya hingga mendidih. Setelah dingin, airnya dapat digunakan sebagai obat kumur.

Kapulaga antibakteri yang sejuk Di kalangan penggemar herba, kapulaga terkenal sebagai ekspektoran sekaligus antibakteri. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa rahasia khasiat itu ternyata berasal dari kandungan minyak asiri sineol.

Sineol yang serupa, tetapi tak sama dengan eukaliptol kayu putih, ini lebih pedas. Namun, bila dijadikan obat kumur, maka hasilnya terasa sejuk. Bahkan, bahan ini biasa digunakan untuk membuat pepermin palsu.

Ada dua cara untuk mendapatkan khasiat kapulaga: Untuk pengobatan luar, rebus atau haluskan semua bagian tumbuhan kapulaga. Lalu airnya atau adonan halusnya dibalurkan ke bagian yang sakit. Untuk obat kumur, biji kapulaga ditumbuk lalu direbus dan air saringannya diminum.

Cara lainnya, biji kapulaga direbus dengan air bersih. Setelah masak dan dingin, air rebusan dapat digunakan untuk obat kumur. Berkumurlah setelah gosok gigi, seusai makan sahur tentunya.

Agar mendapatkan khasiatnya secara maksimal, biasanya sebelum digunakan, buah kapulaga disimpan dalam bentuk utuh alias tidak dikupas. Baru ketika hendak digunakan, kupas kulit luarnya kemudian ambil bijinya.

Harumkan Mulut dengan Yogurt

TPG IMAGES

Untuk sementara kesampingkan dulu segala permen mint dan segala produk pengharum mulut kita. Peneliti dari Jepang menyatakan bakteri yang berada dalam yogurt dapat menahan pertumbuhan bakteri penyebab bau mulut tak sedap. Tertarik?

Dalam 6 minggu, 24 sukarelawan mengkonsumsi 6 ons yogurt bebas gula yang mengandung 2 bakteri, yaitu streptococcus thermophilus dan lactobacillus bulgaricus. Para ahli mikrobiologi dari Tsurumi University juga melakukan pemeriksaan bau mulut sukarelawan sebelum dan sesudahnya. Hasilnya, jumlah bakteri dan bau mulut mengalami penurunan hingga 50% pada mereka yang sudah dipastikan mengidap halitosis.

Mengkonsumsi yogurt akan membantu menurunkan jumlah bakteri yang dihasilkan oleh lidah kita, walaupun para peneliti belum begitu yakin bagiamana itu bisa terjadi, jelas Kenichi Hojo, ketua penelitian. Satu teori yang pasti : Ketika kerumunan bakteri sudah menempel di lidah, bakteri “baik” dalam yogurt datang dan membunuh bakteri penyebab bau yang ada di mulut dengan membuatnya merasa tidak nyaman berada di dalam mulut.

Pilihlah yogurt dengan bakteri aktif di dalamnya. Anda tidak suka yogurt plain? Yogurt dengan pemanis buatan juga memiliki khasiat yang sama, ujar Hojo.

(Prevention/Astrid Anastasia)

http://health.kompas.com
/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar