Jumat, 08 April 2011

Jahe

Jahe Kurangi Bengkak dan Nyeri Otot

Penulis: Lusia Kus Anna | Editor: Lusia Kus Anna
SHINE

Kompas.com - Jahe termasuk dalam tanaman obat berkhasiat sekaligus bumbu penyedap masakan. Salah satu khasiat jahe yang paling terkenal adalah menghangatkan badan sehingga jahe sering dicampur ke dalam minuman.

Jahe juga diketahui memiliki kandungan anti nyeri alamiah sehingga cukup banyak orang yang menggunakan minyak jahe sebagai pereda nyeri dan juga bengkak.

Penelitian menunjukkan jahe mengandung senyawa anti inflamasi dan minyak volatile yang memiliki efek analgesik dan pereda nyeri. Paling tidak hal itu sudah dibuktikan pada riset hewan percobaan.

Baru-baru ini para ilmuwan mencoba mengetahui manfaat jahe pada manusia. Penelitian dilakukan terhadap 74 orang dewasa. Seluruh responden diminta melakukan kegiatan olahraga, untuk memicu sakit pada otot dan peradangan (inflamasi).

Selama 11 hari, para partisipan studi diminta mengonsumsi dua gram jahe dan sisanya mendapat placebo. Jahe ini dikonsumsi satu hari setelah olahraga.

Yang menarik, kelompok partisipan yang mendapatkan jahe menyebutkan sakit otot dan nyeri yang dialami berkurang 25 persen terutama 24 jam setelah berolahraga. Para responden juga mengatakan bengkak-bengkak yang dialami berkurang.

Hal ini berlawanan dengan hasil studi sebelumnya yang menyebutkan mengonsumsi jahe sebelum berolahraga tidak memiliki pengaruh pada nyeri otot dan konsumsi oksigen selama latihan.

Usir Otot Lelah dengan Jahe

Penulis: Nadia Felicia | Editor: Nadia Felicia
SHUTTERSTOCK
Jahe bisa bantu redakan nyeri otot. Disarankan untuk mengkonsumsi 2 sendok teh jahe sebelum beraktivitas berat.

KOMPAS.com — Jahe merupakan salah satu bahan bumbu yang cukup jamak digunakan dalam makanan ataupun keseharian masyarakat Asia. Bumbu ini memiliki aroma dan rasa yang khas, plus khasiat yang sangat bagus untuk tubuh.

Selama ini yang kita ketahui jahe digunakan dalam makanan untuk menambah rasa serta dibuat minuman untuk menghangatkan badan. Ternyata, selain itu, jahe juga baik untuk menyehatkan tubuh, termasuk meredakan mual-muntah ibu hamil, mual karena kemoterapi, mabuk karena gerakan, hingga ketegangan otot. Mengenai kegunaan menghilangkan ketegangan otot tersebut baru diketahui oleh para peneliti yang menemukan bahwa jahe memiliki kandungan yang serupa dengan obat-obatan di apotek, seperti aspirin, ibuprofen, dan naproxen.

Para peneliti di University of Georgia dan Georgia College serta State University membagi 74 responden dalam tiga grup. Satu grup diberikan jahe mentah, satu lagi diberikan jahe yang dihangatkan, dan yang lainnya, plasebo dalam bentuk bubuk yang dicampur air hangat, satu lagi dalam bentuk bubuk yang langsung dikonsumsi. Mereka diminta mengonsumsi jahe ini sebelum berolahraga angkat beban. Mereka yang mengonsumsi jahe mengaku mengalami penurunan rasa sakit pada otot setelah berolahraga sebanyak 25 persen dibandingkan yang mengonsumsi jahe palsu.

Disimpulkan, jahe ternyata memiliki kekuatan yang serupa dengan painkiller (pereda sakit). Chris Black, PhD, profesor kinesiologi di Georgia College dan State University, menjelaskan bahwa menurut penelitiannya, jahe memiliki kandungan antiradang, melawan enzim yang membuat sakit, sama seperti yang dilakukan aspirin, ibuprofen, dan naproxen. Karena itulah, orang yang mengonsumsi jahe tidak merasakan atau mengalami pembengkakan otot setelah berlatih angkat beban yang berat.

Menurut Black, Anda bisa menggunakan jahe sebagai pereda nyeri otot dengan cara berikut:
* Bisa digunakan sewaktu-waktu, lebih baik daripada mengonsumsi obat pereda nyeri. Menurutnya, mengonsumsi jahe sekitar 2 sendok teh sehari (2 gram), diperkirakan akan mencukupi kebutuhan. Ia belum mengetahui apa efek jangka panjang dari konsumsi jahe. Black memperkirakan, karena memiliki kandungan serupa aspirin, ibuprofen, dan naproxen, penggunaan jahe berlebihan bisa menyebabkan pengenceran darah, atau masalah pada lambung bagi yang sensitif. Namun, dalam penelitian yang ia lakukan, tidak ada efek samping yang dilaporkan oleh para responden.

* Black menyarankan agar Anda mengonsumsi jahe setiap hari selama seminggu sebelum Anda melakukan kegiatan yang akan mengakibatkan otot meradang, seperti lari maraton, mendaki tebing, atau berkebun seharian. Pada hari aktivitas berat itu dan setelahnya juga disarankan. Tak masalah pukul berapa jahe itu dikonsumsi.

* Jahe datang dalam banyak bentuk, baik dicampur dengan teh, bubuk, kapsul, ataupun dalam bentuk asli akar. Black mengatakan, tak masalah dalam bentuk apa jahe dikonsumsi. Bisa juga dijadikan tambahan dalam bumbu masakan.

http://health.kompas.com/

5 komentar: