Jumat, 08 April 2011

Delima

Jus Buah Delima Cegah Kanker Prostat

Editor: Asep Candra
shutterstock
Buah Delima


KOMPAS.com -
Buah delima atau pomegranate kini mulai banyak dijual dan dikemas dalam botol sebagai minuman. Selain kaya vitamin c, buah yang satu ini juga memiliki kemampuan melawan sel-sel kanker prostat yang menyerang lelaki.

Jus buah delima telah dibuktikan oleh ilmuwan dari University of California untuk meningkatkan kesehatan para penderita kanker prostat dan obat alami untuk mencegah kanker prostat.

Manuela martins dan koleganya menyebutkan bahwa jus buah delima menyebabkan sel-sel prostat testosteron bermetastasis. Ketika sel delima disuntikkan, terjadi peningkatan adhesi (tarik-menarik antarsel) sel-sel kanker.

Itu tandanya sel tersebut lebih sedikit memisahkan diri dan membuat mereka cenderung kurang menyebar dan melakukan migrasi sel di dalam tubuh.

Selain itu, jus delima juga menghambat terbentuknya tumor baru karena menghambat fungsi protein sel. Dengan demikian, jus ini memiliki potensi mencegah metastasis sel kanker prostat ke tulang.

Menurut para peneliti, ada empat bahan aktif dalam jus delima yang memiliki molekul guna memerangi sel kanker diantaranya phenylpropanoids, asam hydrobenzoic, flavon dan asam lemak terkonjugasi.

"Karena gen dan protein yang terlibat dalam gerakan sel kanker prostat pada dasarnya sama dengan mereka yang terlibat dalam pergerakan jenis lain sel-sel kanker, komponen dapat dimodifikasi sehingga memiliki dampak yang lebih luas dalam pengobatan kanker," harap martin.

Memang sampai saat ini belum ada obat yang dapat menyembuhkan penyakit kanker prostat. Biasanya, para penderita hanya dirawat dengan pembedahan atau radiasi testosteron.

Buah Delima Tangkal Kanker Payudara

Penulis: Lusia Kus Anna | Editor: acandra

KOMPAS.com — Buah delima kini makin populer karena khasiatnya yang menguntungkan bagi kesehatan. Selain baik untuk jantung, buah delima ternyata juga efektif untuk melawan kanker payudara.

Hasil tes di laboratorium menunjukkan bahwa delima (pomegranate) mengandung senyawa kimia yang mampu mengurangi risiko terbentuknya hormon yang menyebabkan kanker payudara.

Buah yang rasanya segar dan manis ini mengandung fitokimia dan tinggi kandungan polifenol antioksidan. Senyawa tersebut berfungsi menghambat enzim yang berkaitan dengan perkembangan estrogen. Kanker payudara sangat dipengaruhi hormon estrogen. Jika seorang perempuan sudah tidak lagi memproduksi hormon estrogen, maka risiko terkena kanker payudara akan menurun.

"Kami cukup terkejut oleh hasil riset kami. Sebelumnya kami menemukan buah-buahan lain, seperti anggur, mampu bekerja sebagai penghambat enzim. Namun, fitokimia pada buah delima dan anggur ternyata berbeda," kata Shuan Chen, Ketua Peneliti dari Breast Cancer Research Program di City of Hope, California, AS.

Meski demikian, para peneliti belum bisa memastikan jumlah dosis yang efektif untuk mencegah kanker payudara mengingat senyawa kimia yang berasal dari makanan tidak mudah diserap.

Namun, para ahli mengatakan tak ada salahnya mengonsumsi minuman sari buah delima, apalagi kandungan antioksidan dalam satu gelas delima lebih banyak dibanding dengan satu gelas red wine, teh hijau, atau orange juice. "Selain mencegah perkembangan kanker payudara, sari buah delima juga akan melindungi organ dan jaringan tubuh lainnya," kata Chen.

Delima Sahabat Jantung

Penulis: Lusia Kus Anna |

KOMPAS.com — Buah delima (Punica granatum) di Indonesia, khususnya suku Jawa, identik dengan tradisi tujuh bulanan. Di luar itu, tak banyak orang mengonsumsi buah berukuran sebesar jeruk atau apel ini. Padahal, bila dikonsumsi setiap hari delima bakal membuat jantung makin sehat.

Delima berasal dari bahasa Perancis, pome garnete, yang berarti apel berbiji. Di Amerika, minuman yang berasal dari delima kini sedang naik daun. Selain rasanya yang segar dan manis, buah yang di AS disebut pomegranate ini disukai karena khasiatnya.

Menurut berbagai literatur, delima kaya antioksidanpolyphenol seperti tanin dan anthocyanin. "Faktanya, antioksidan dalam delima lebih banyak dibanding teh hijau atau jus cranberry," kata Karen Collins, ahli nutrisi dari American Institut for Cancer Research, seperti dikutip dalam newsletter Nutrition Wise.

Khasiat delima untuk kesehatan di antaranya meningkatkan aliran darah ke jantung. Penelitan terhadap 45 orang yang menderita penyakit jantung iskmemik menunjukkan mereka yang minum 8 ons jus delima setiap hari selama 3 bulan, tidak mengalami iskemia selama penelitian. Dean Ornish MD, peneliti, percaya bahwa jus delima bahkan bisa mencegah penyakit jantung.

Selain itu, kandungan anti-oksidan dalam delima diketahui mampu mencegah timbulnya plak di pembuluh darah, juga mengurangi kadar kolesterol jahat, LDL. Demikian menurut penelitian yang dilakukan para ahli dari Israel.

Banyak pakar yang mengatakan masih dibutuhkan penelitian lebih dalam sebelum menyimpulkan delima sebagai pencegah penyakit jantung. Namun, tak sedikit pakar yang optimistis dengan buah ini. Apalagi penelitian tidak menemukan adanya efek samping negatif dari konsumsi jus delima.


http://health.kompas.com
/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar